BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 24 November 2009

Pemberian parsel mengganggu independensi auditor?

Seperti halnya pegawai negeri maupun pejabat negara dilarang menerima parsel pada saat hari raya Idul Fitri atau lebaran, karena tergolong kategori suap. Hal ini tertuang dalam UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 Tahun 2001. Seorang akuntan publik juga dilarang menerima parsel karena dapat mengganggu tingkat independensinya sebagai auditor independen.
Jika seorang akuntan publik menerima parsel dari kliennya, bisa saja orang lain menganggap hal tersebut sebagai gratifikasi atau suap yang berhubungan dengan jabatan dan yang berlawanan dengan tugasnya. Maka sebaiknya seorang akuntan publik tidak menerima parsel dari klien bisnisnya untuk menjaga integritas dan independensinya.
Selain itu klien tidak perlu memberikan hadiah atau parsel kepada akuntan atau auditor eksternalnya, karena hal tersebut akan berimbas kepada eksistensi perusahaan tersebut. Jika terbukti klien memberikan hadiah kepada auditornya maka pemegang saham akan bersikap negatif terhadap laporan yang dihasilkan oleh auditor tersebut. Pemegang saham akan menganggap antara klien dan auditornya bekerja sama untuk memanipulasi laporan hasil pemeriksaan auditor.
Akuntan publik yang baik harus dapat menjaga reputasi dan independensinya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap dirinya. Karena sekali saja publik tidak percaya terhadap akuntan publik tersebut maka hancur sudah reputasinya sebagai auditor independen. Sudah banyak kasus yang memperlihatkan ada kerja sama antara klien dengan auditornya. Setelah terbukti bahwa kedua pihak tersebut berkonspirasi, KAP tersebut dibekukan dan perusahaan dinyatakan pailit karena sebagian besar pemegang saham perusahaan tersebut menarik modalnya dari perusahaan.

Selasa, 10 November 2009

Kepercayaan yang pudar... 8 KAP telah dibekukan

Melalui Menteri Keuangan RI, Pemerintah sejak awal September 2009 telah menetapkan pemberian sanksi pembekuan izin usaha kepada delapan akuntan publik (AP) dan kantor akuntan publik (KAP). Dalam pengumuman yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/9), menyebutkan, penetapan sanksi pembekuan izin usaha itu berdasar Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.

Mereka yang terkena sanksi adalah AP Drs Basyiruddin Nur yang dikenakan sanksi melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor: 1093/KM.1/2009 tanggal 2 September 2009.Auditor lainnya adalah AP Drs Hans Burhanuddin Makarao yang dikenakan sanksi melalui KMK Nomor: 1124/KM.1/2009 tanggal 9 September 2009.Sanksi juga diberikan kepada AP Drs Dadi Muchidin melalui KMK Nomor: 1140/KM.1/2009 tanggal 4 September 2009.Audi tor lainnya KAP Drs Dadi Muchidin melalui KMK Nomor: 1103/KM. 1/2009 tanggal 4 September 2009, dengan sanksi pembekuan selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir.Selain itu KAP Matias Zakaria melalui KMK Nomor: 1117/KM.1/2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir.Sanski juga diberikan kepada KAP Drs Soejono melalui KMK Nomor: 1118/KM.1/2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir. Menkeu juga menetapkan sanksi untuk KAP Drs Abdul Azis B. melalui KMK Nomor: 1119/KM.1 /2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak tiga kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir. Terakhir sanksi juga diberikan kepada KAP Drs M. Isjwara melalui KMK Nomor: 1120/KM.1/2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan, karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak tiga kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir.

Hal lain yang menjadikan beberapa AP dan KAP dicabut izin usahanya oleh Menkeu adalah tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin.Seperti, KAP Drs Matias Zakaria tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2007 dan 2008. Lalu KAP Drs Soejono yang tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2005 hingga 2008. Kemudian KAP Drs Abdul Azis juga melakukan pelanggaran yaitu tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2005, 2007, dan 2008.Serta KAP Drs M. Isjwara yang tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2007 dan 2008.

Sumber: endonesia.com

Jumat, 09 Oktober 2009

Mau makan enak tapi terhalang alergi?

Alergi terhadap Makanan?
seafoodPernah mengalami bengkak kemerahan, dan gatal-gatal setelah menyantap nikmatnya makanan? Atau bahkan sampai merasakan sesak? Bila ya, kemungkinan anda mengalami alergi terhadap makanan. Meskipun angka kejadiannya sedikit, namun alergi terhadap makanan perlu juga diperhatikan karena akibat yang ditimbulkannya bisa menyebabkan kefatalan. Alergi makanan merupakan respon abnormal adanya makanan yang dipicu oleh sistem imun tubuh. Reaksi alergi yang terjadi dapat menyebabkan kejadian serius.

Mekanisme Alergi terhadap Makanan
Reaksi imunologis tubuh mempengaruhi timbulnya alergi terhadap makanan. Reaksi ini melibatkan imunoglobulin, yaitu protein yang membantu dalam respon kekebalan tubuh, tepatnya Imonuglobulin E (IgE) yang membentuk respon imun tubuh. Respon imun yang muncul dalam reaksi alergi melalui dua tahap, yaitu tahap sensitisasi alergen dan tahap elisitasi.

Tahap sensitisasi
Tahap sensitisasi muncul ketika tubuh memproduksi antibodi IgE yang spesifik. Tahap sensitisasi ini juga disebut dengan tahap induksi, merupakan kontak pertama dengan alergen (yaitu ketika mengkonsumsi makanan penyebab alergi).

Tahap elisitasi
Fase elisitasi terjadi jika terdapat pajanan ulang. Ketika terpajan dengan makanan (penyebab alergi) yang sama, protein akan mengikat molekul di sel mediator (sel basofil dan sel mast). Tahap elisitasi ini menyebabkan tubuh mengeluarkan molekul yang menyebabkan inflamasi (seperti leukotrien dan histamin). Efek yang timbul serta keparahan alergi dipengaruhi oleh konsentrasi dan tipe alergen, rute pajanan, dan sistem organ yang terlibat (misalnya kulit, saluran cerna, saluran pernapasan, dan darah).


Makanan Penyebab Alergi
Pada orang dewasa, makanan yang paling banyak menyebabkan reaksi alergi yaitu makanan yang berasal dari laut, seperti udang, lobster, kepiting. Selain makanan laut, kacang-kacangan juga menyebabkan alergi pada beberapa orang. Makanan lain yang sering menyebabkan reaksi alergi yaitu ikan dan telur. Kacang polong merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan reaksi anafilaksis. Pada seseorang yang sangat alergi. Sejumlah kecil allergen dapat menyebabkan reaksi alergi. Pada seseorang yang kurang sensitif, bisa saja mentoleransi sejumlah kecil makanan yang dapat menyebabkan alergi.

Pada anak-anak, penyebab alergi makanan yang paling sering yaitu telur, susu, kacang, dan buah. Terkadang, alergi akan hilang pada anak, namun alergi pada orang dewasa cenderung menetap. Selain itu, pada anak lebih banyak ditemukan alergi terhadap susu sapi atau susu kedelai dibandingkan alergi terhadap kacang, ikan, atau udang. Orang dewasa dan anak-anak cenderung memiliki reaksi alergi terhadap makanan yang sering dikonsumsi. Misalnya orang di Jepang alergi terhadap nasi, dan di Skandinavia alergi terhadap ikan kod banyak ditemukan dibanding tempat lainnya.

Gejala Alergi terhadap Makanan

  • Kulit
    Reaksi alergi terhadap makanan yang paling banyak muncul ke kulit. Bentol kemerahan, sangat gatal, dan bengkak. Bahkan kadang muncul berkelompok dan keluar dengan cepat. Bentol pada kulit dapat dapat muncul sendiri maupun disertai dengan gejala alergi lainnya.
    Dermatitis atopik atau eczema, kondisi kulit yang ditandai dengan gatal, betsisik, kemerahan, bisa juga dipicu oleh alergi terhadap makanan. Reaksi ini umumnya bersifat kronik dan muncul pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga mempunyai alergi atau asma.
  • Saluran napas
    Gejala asma seperti batuk, napas berbunyi atau kesulitan bernapas, dikarenakan penyempitan saluran pernapasam, dapat dipicu oleh alergi terhadap makanan, terutama pada bayi dan anak-anak.
  • Saluran cerna
    Gejala alergi terhadap makanan yang mempengaruhi saluran cerna meliputi muntah, diare, kram perut, terkadang ruam kemerahan di sekitar mulut. Selain itu, bisa juga terjadi gatal dan bengkak di sekitar mulut dan kerongkongan, sakit perut, dan banyak gas.
Reaksi lain terhadap Makanan
Sedangkan reaksi lain yang berhubungan dengan makanan yaitu intoleransi makanan (seperti intoleransi laktosa, intoleransi susu), keracunan makanan, dan reaksi keracunan bukan merupakan reaksi dari respon kekebalan tubuh. Prevalensi alergi makanan lebih rendah dibandingkan reaksi samping/ efek samping dari makanan. Diperkirakan alergi makanan muncul sebanyak 2-5% pada populasi.

Pada bayi, reaksi non alergi, biasanya reaksi sementara pada beberapa makanan terutama buah, biasa ditemukan. Misalnya terdapat ruam di sekitar mulut disebabkan oleh asam alami pada buah tomat dan jeruk, atau diare dikarenakan gula dalam jus buah atau makanan lainnya yang muncul pada beberapa kali. Reaksi lainnya merupakan reaksi alergi, dan dapat disebabkan oleh makanan yang menimbulkan alergi bila dimakan lagi. Seiring dengan pertumbuhannya, beberapa anak dapat mentoleransi makanan yang sebelumnya merupakan penyebab alergi.

Tips untuk Anda yang Alergi terhadap Makanan
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan bila anda mengalami alergi makanan:
  1. Hindari makanan penyebab alergi. Hal ini merupakan cara terbaik untuk menghilangkan alergi.
  2. Ketahui kandungan makanan. Seseorang yang memiliki alergi terhadap makanan ketika makan di luar rumah perlu menanyakan bahan makanan yang dikonsumsi. Hal ini perlu anda lakukan untuk menghindari alergen tersembunyi.
  3. Bacalah label makanan. Hal ini perlu dilakukan agar anda dapat menghindari makanan penyebab alergi. Di Amerika Serikat dan beberapa Negara lain telah menerapkan pemberian label dengan istilah yang lebih umum, seperti penggunaan kata ‘susu’ untuk menggantikan istilah teksnis seperti ‘kasein’.
  4. Bila reaksi alergi yang muncul sangat hebat, segera pergi ke dokter.
Jadi, bila memang anda adalah seseorang yang memiliki alergi terhadap makanan, tahanlah keinginan agar reaksi alergi tidak muncul yang kemudian mengganggu aktivitas sehari-hari.

sumber : http://medicastore.com/artikel/273/Alergi_makanan_Tahanlah_Keinginan.html